Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Rabu, 22 Juli 2020

Jumat, 04 Juli 2014

makalah pkn rule of law



KONSTITUSI DAN  RULE OF LAW
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas matakuliah PKN yang di bimbing oleh Bpk. Moh. Tawel
   
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 8 :
SENO IMAMOL WATHON
REYNADO
SENO IMAMUL WATHON


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…….
Assalamualaikum Wr..Wbk
Pertama, marilah kita senantiasa  bersyukur kehadirat Allah karna beliau masih mmemberikan kita beberapa nikmat dan karunia yang sangat besar mulai dari nikmat  sehat maupun nikmat kelonggaran kewarasan dan banyak lagi nikmat-nikmat yang tak terhitung. Kemudian ucapan syukur kepada Dosen pemmbimbing karna berkat beliaulah kita bisa menyelesaikan makalah ini yang selalu memberikan keritikan-keritikan yang positif demi perbaikan kualitas makalah kami.
            Kemudian tak lupa juga ucapan terimakasih kepada semua teman-teman yang terus memberikan partisipasi dan dorongan yang positif sehingga kami terus I semangat untuk berproses mencari jati diri seorang guru.
            Dan jika ada kesalah dari pengetikan maupun kurang sempurna dari segi kualitasnya.

 


GURUKU YANG BUDIMAN
Oh guruku yang budiman……
Setetes airmata ini mengalir begitu deras
Teriak hingga menembus angkasa raya
Kami pejamkan mata sejenak untuk bertafakkur
Ribuan haru dan tangis kini berdiskusi
Mengeja tentang detik-detik perpisahan ini
Kau adalah sosok terang dalam kegelapan
Perjuangan mu yang membuat kami kagum
Engkau bagaikan pena yang menuliskan sejuta kesan pada kami
Oh guruku yang budiman……
Kami akan selalu mendoakan kebaikan kepadamu
Kami akan selalu mengenang semangat perjuanganmu
Dalam nurani yang terdalam kami mengukir naman PAK ABDIR
Bahkan di setiap sel darah kamipun menulisnya
Oh..guruku yang budiman…….
Sungguh mulia kepribadianmu
Engkau tak kenal lelah dalam membimbing kami
Tak peduli panas & hujan engkau tetap tegar
Kau adalah kereta tempat kami mengejar cita-cita
Kami bersyukur engkau telah menjadi tauladan kami

KARYA : REYNAL_ELFIKY 354

Rabu, 18 Desember 2013



KEMAMPUAN ANAK DALAM MEMAHAMI KOMUNIKASI LISAN DAN TERTULIS

Makalah ini kami susun untuk memenuhi matakuliah kajian kebahasaan yang di  bimbing oleh Bpk. Alfa izin


Di susun oleh :
 
 
REYNALDO




STKIP PGRI SUMENEP
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN ANAK DALAM MEMAHAMI KOMUNIKASI LISAN DAN TERTULIS
(Ditulis oleh :Reynaldo III/C)
Manusia merupkan mahluk yang dinamis, karna manusia dalam setiap waktu pasti melakukan yang nama perubahan, baik perubahan prilaku, pemikiran, tindakan, pesepsi, dan juga emosi sehingga manusia mempunyai pengkajian yaang sangat luas untuk di diskusikan.Dalam tahap perkembangan manusia mulai dari sejak lahir yang masih dalam keadaan lemah dan belum tau apa-apa tentang kehidupan yang ada di dunia baru kemudian seorang ibu maupun  kedua orang tualah yang memberikan stimulus kepada sikecil sehingga akan terekam oleh otak nya yang akan kemudian melahirkan sebuah pengalaman atau informasi baru bagi si kecil.
            Rentan perkembangan anak menurut sumber(Tahapan Perkembangan Anak http://bidanku.com/tahapan-perkembangan-anak#ixzz2mHPG7CLB ) yang biasanya di mulai dari perubahan yang bersifat motorik yaitu Umur 0 – 3 bulan mengangkat kepala setinggi 45 derajat, menggerakan kepala dari kiri/kanan ke tengah, melihat dan menatap wajah anda, suka tertawa keras. Umur 3 – 6 bulan , berbalik dari telungkup ke telentang, mengangkat kepala setinggi 90 derajat, mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil, meraih benda yang ada dalam jangkauannya. Umur 6 – 9 bulan, Duduk (sikap tripoid – sendiri), Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan, Merangkak meraih mainan atau mendekatai seseorang.Umur 9 – 12 bulan, mengangkat badannnya ke posisi sendiri, belajar berdiri selama 30 detik atau berpengangan di kursi.
Dan kemudian sejak kapan anak mulai mengenal yang namanya bahasa dan bisa merespon kata-kata yang telah di berikan oleh kedua orang tua, dan bagaimana kemampuan anak dalam memahami komunikasi yang diberikan oleh orang tuanya baik komunikasi lisan maupun komunikasi yang tertulis. Oleh karena itu kita sebagai transformator ilmu pengetahuan kepada seorang anak harus mengerti pengertian komunikasi, bisa membedakan komunikasi lisan dan tertulis, dan bisa mempertimbangkan komunikasi yang mana yang lebih dominan dan bagaimana strategi seorang guru maupun orang tua dalam mengajarkan komunikasi lisan dan tertulis sehingga seorang anak lebih mudah dalam menyerap ilmu yang telah di ajarkan kepada mereka.
Pengertian komunikasi dan karakteristik komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang berakar dari kata communis, artinya sama makna mengenai sesuatu hal. Dengan kata lain, suatu peristiwa komunikasi akan berlangsung apabila orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki kesamaan persepsi atau makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan. Sebagai sebuah istilah,komunikasi dapat diartikan sebagai penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan menggunakan simbol verbal (bahasa) dan nonverbal. Dengan demikian, mengajar, berpidato, memberi isyarat, menulis surat, membaca  berita, dan melihat tayangan  televisi, semuanya itu dapat disebut komunikasi. Pendeknya, segala proses kegiatan antara dua orang (dua pihak) atau lebih untuk berbagi informasi, ide, dan perasaan, disebut komunikasi (Hybels dan Weaver, 1992:6).
            Jadi kita sebenarnya sudah sering memperaktekkan mana yang di sebut dengan komunikasi, seperti yang kita lakukan sehari-hari dengan teman kita bahkan komunikasi sudah ada sejak manusia ada di dalam kandungan,mengapa saya katakana beitu ? karna bayi ketika sudah berumur 7 bulan di dalam kandungan dia sudah bias menyimak dari bunyi-bunyi yang bersumber dari luar, meski dalam proses ny belum begitu sempurna dan itu masih pengertian sederhana dari komunikasi akan tetapi itu ,merupakan tahap awal dari perkembangan komunikasi pada anak. Yang mana yang pertama kali di kuasai yaitu kemampuan untuk menyimak baru seiring u perkembangan usia komunikasi anak akan mengalami tahap-tahap perkembangan komunikasi yang di pengaruhi oleh lingkungan sosialnya.
Ragam Komunikasi Verbal             
Komunikasi verbal dapat dikelompokkan atas komunikasi lisan dan tertulis.
a. Komunikasi Lisan
Sebagaimana telah diuraikan di atas, menyimak dan berbicara merupakan ragam komunikasi lisan. Dalam praktik komunikasi, keduanya muncul secara bersamaan. Disitu ada orang yang berperan sebagai pembicara (penyampai pesan secara lisan), dan ada pula yang bertindak sebagai penyimak (penerima pesan lisan). Dalam komunikasi bersemuka (berhadapan) dan dialogis, masing-masing dapat berperan ganda sekaligus, yakni sebagai pembicara dan penyimak.
Menyimak adalah keterampilan berkomunikasi yang pertama kali diperoleh dan dikuasai anak. Keterampilan itu memberikan dasar baginya untuk memahami keterampilan berkomunikasi lainnya. Bayi menggunakan menyimak untuk memulai proses belajar memahami apa yang disampaikan orang lain kepadanya, sekaligus sebagai sarana berlatih baginya menghasilkan bunyi-bunyi bahasa, atau berbicara. Dia simak bunyi-bunyi dari lingkungannya, menghadirkan bunyi itu dalam tuturannya, serta secara tidak sadar membangun pengetahuannya tentang bahasa lisan.
 Berbicara adalah penyampaian pesan yang dilakukan secara lisan. Berbeda dengan menyimak, kegiatan komunikasi ini dapat diamati dan diketahui melalui perilaku serta bunyi-bunyi ujaran yang dihasilkan pembicara. Melalui pendengaran atau penglihatan dan pendengaran, kita dapat menyimak apa yang dibicarakan  seseorang, apa tujuannya, dan bagaimana membawakannya.                                       (http://file.upi.edu/direktori/dualmodes/pendidikan_bahasa_dan_sastra_indonesia_di_sekolah_dasar_kelas_rendah/bbm_1.pdf)
Menurut Koch (1992:78) dalam proses berbicara ada lima unsur yang terlibat.
1.      Pembicara sebagai penyampai pesan.
2.      Pesan atau isi pembicaraan.
3.      Saluran atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
4.      Sasaran pembicaraan atau penyimak.
5.      Tanggapan sasaran atau penyimak, baik yang disampaikan secara verbal atau
nonverbal.
b. Komunikasi Tertulis       
Komunikasi tertulis adalah membaca dan menulis. Kedua ragam komunikasi tertulis ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain, saling terkait erat. Seseorang membaca (sebut:pembaca) suatu teks (menerima dan memahami pesan tertulis) karena ada yang menulis. Sebaliknya, seseorang menulis (sebut:penulis) karena ingin menyampaikan ide, informasi, atau perasaannya kepada orang lain. Tulisannya itu berisi pesan yang akan dibaca baik oleh orang lain ataupun dirinya sendiri, seperti buku harian. Kemampuan baca-tulis pada siswa SD kelas awal bersamaan, ketika belajar membaca, mereka mengenal huruf, rangkaian huruf menjadi kata dan rangkaian kata menjadi kalimat. Huruf-huruf itu mereka bunyikan atau bacakan, lalu bunyi-bunyi itu dituliskan dan disusunnya menjadi kata, gabungan kata dan kalimat. Dikutip dari (Suharyanto. 1999. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Yogyakarta: Depdikbud;hal.77)
Melalui pengalaman di rumah dan masyarakatnya, anak-anak belajar dan  mengerti bahwa tulisan itu mengandung makna. Mereka paham bahwa kegiatan membaca dan menulis digunakan untuk berbagai fungsi dan tujuan. Ketika mulai sekolah, pengetahuan mereka tentang komunikasi tertulis semakin berkembang cepat. Hal ini dikarenakan anak-anak terlibat dan mengalami sendiri aktivitas baca-tulis yang riil dan bermakna.
Pengalaman yang diperolehnya, menunjukkan bahwa ucapan bisa dituluskan
dan dibaca dengan mengikuti aturan penyusunan tertentu. Pada saat itu, mereka telah
memperoleh tiga konsep tentang tulisan.
1.      Anak belajar bagaimana memegang buku atau bacaan lainnya, membuka halaman, dan bahwa teks itu mengandung pesan tertentu.
2.      Anak belajar bahwa tulisan itu ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dan adri atas ke bawah (untuk tulisan yang menggunakan aksara Latin); sesuatu yang dibaca dan ditulis harus sesuai dengan tulisan dan bunyinya; serta mereka pun memperhatikan adanya tanda baca.
3.      Anak belajar mengidentifikasi huruf; kata-kata disusun dari huruf-huruf; kalimat disusun dari kata-kata; dan penggunaan huruf besar pada huruf pertama pada kata di awal kalimat; dan adanya spasi antar  kata, antarkalimat, dan antarbaris (Clay, 1979, dikutip dari Tompkins dan Hoskisson, 1995:244).
Hubungan karakteristik anak dalam memahami komunikasi lisan dan tertulis
Kemudian bagai mana karekteristik anak dalam tahap-tahap perkembangan nya?” anak memiliki perkembangan bahasa seperti yang saya kutip dari  (http:// www . tugasku4u . com / 2013 /04/perkembangan-bahasa.html )” bahwa anak memilili faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak yaitu : umur anak, kondisi lingkungan, Kecerdasan anak,Status social ekonomi keluarga, Kondisi fisik.
Jadi  Sejak  anak dilahirkan kedunia ialah dalam keadaan tidak tau apa-apa atau jika di umpamakan sebagai kertas putih yang mana orang tualah yang akan mencoretkan tulisan-tulisan kepada anak, jadi karakteristik perkembangan anak selalu responsif terhadap lingkungan nya. Baik dalam penanaman nilai-nilai, soft skill, pembentukan karakter dll tergantung bagai mana kedua orang tuanya di dalam mengondisikan anaka nya.seperti yang di jelaskan diatas bahwa didalam komunikasi lisan yaitu menyimak dan berbicara merupakan hal yang paling mendasar yang dilakukan oleh anak bahkan sejak anak di dalam kandungan pun seorang anak sudah bisa mendengarkan suara-suara dari luar namun mereka msih bisa melakukan refleksi dari hasil simakan nya karna masih sangat polos dan labil. Dan setelah melalui tahap-tahap perkembangan nya mulai dari merangkak, sampai bisa berjalan baru secara perlahan-lahan mereka bisa mengaktualisasikan dari hasil-hasil simakan mereka seperti contoh meniru-niru gaya bicara sang bapak meskipun dalam penenyebutan nya masih belum sempurna. Dan seiring dengan perkembangan anak sampai menginjak masa anak-anak dalam usia SD proses komunikasi lisan sudah bisa di gunakan dengan efektif. Dan adapun komunikasi yang tertulis seorang anak mengenal setelah mereka tau berkomunikasi lisan karna komunikasi tertulis yaitu kegiatan membaca dan menulis. Jadi komunikasi lisan lebih dulu di kenal dan di kuasai oleh anak di bandingkan dengan komunikasi yang tertulis karna komunikasi yang tertulis dikenal ketika anak sudah usia-usia PAUD karna di sesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan otak nya di dalam memahami symbol-simbol tulisan dalam proses membaca dan menulis.sehingga karakteristik perkembangan anak mempengaruhi terhadap kemampuan anaka dalam memahami komunikasi lisan dan tertulis.
Strategi seorang guru dalam memperkenalkan dan mengoptimalkan  komunikasi lisan dan tertulis pada siswa
Upaya Pengembangan Kemampuan komunikasi lisan dan tulisan Pertama, anak perlu melakukan pengulangan (menceritakan kembali) pelajaran yang telah diberikan dengan kata dan bahasa yang disusun oleh murid-murid sendiri.Kedua, berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan bahasa murid dengan menambahkan perbendaharaan bahasa lingkungan yang telah dipilih secara tepat dan benar oleh guru.dikutip dari (Sumadi Surabrata. 1991. Psikologi Pendidikan. Penerbit Rajawali : Jakarta.hal : 51)
Kita sebagai seorang guru harus menjelaskan apa itu yang dimaksud dengan komunikasi lisan dan tertulis.strategi kita di dalam menjelaskan nya kepada siswa dengah mengajak mereka untuk memperak tekkan sendiri ketika seorang guru menjelaskan mereka harus menymak dan kemudia mereka harus berbicara tentang apa yang mereka tangkap  dari hasil simakan nya . contoh nya saya bercerita tentang kehidupan di zaman pra proklamasi atau masa-masa penjajahan jadi mereka harus mengemukakan pendapat dari kisah para pejuang 45. Mungkin nanti akan terjadi berbagai macam argument atau berbagai macam bentuk opini yang di lontarkan oleh masing-masing individu Sehingga kita bisa mengetahui tingkat kefahaman anak dalam menguasai komunikasi lisan  dan setelah kita mengetahui presentasi anak yang tinggi kefahaman nya maka seorang guru harus memberikan penangan yang ekstra khusus nya bagi anak yang belum begitu menguasai komunikasi lisan.kemudian bagai mana strategi guru dalam mengoptimalkian komunikasi tertulis? Jadi kita bisa lihat diatas juga bahwa yang dimaksud dengan komunikasi tertulis adalah membaca dan juga menulis. Jadi pada usia SD tentunya mereka wajib untuk menguasai kompetensi di bidang menulis dan membaca juga merupakan prioritas utama seoraang guru dalam mengajar karna membaca dan menulis merupaakan dua manifestasi yang tak bisa di tinggal kan untuk di berikan kepada anak untuk di kuasai. Namun sebagai seorang guru kita juga harus sadar bahwa anak memiliki karaktristi yang berbeda-beda jadi kita tidak boleh berfikir menyamakan semua siswa yang akan kita ajarkan. Jadi salah satu contoh strategi guru di dalam melakukan pengenalan awal kita harus mulai dari proses membaca terlebih dahulu dengan memperkenalkan simbol huruf yang akan menjadi dasar di dalam komunikasi tertulis, setelah mereka menguasai huruf mereka bisa melanjutkan kepada tahap selancutnya yaitu langsung belajar membaca dan kemudian mereka sambil di suruh berlatih menulis dari apa yang telah di ajarkan oleh seorang guru.
Berbicara tentang strategi bagai mana guru menjelaskan dan mengajarkan kepada anak SD tentang komunikasi lisan dan tertulis, tetunya dari penjelasan diatas kita sudah banyak mengerti dan masih banyak lagi cara-cara yang bisa digunakan untuk melatih kemampuan mereka dalam melakukan komunikasi lisan dan tertulis. Meski kalau kita lihat dalam kehidupan sehari-hari kita lebih banyak menggunakan komunikasi lisan seperti menyimak dan berbicara sehingga siswa lebih banyak menggunakan komunikasi lisan dari pada komunikasi teertulis seperti membaca dan menulis. Jadi sebagi sorang guru harus bisa membimbing bagaimana mereka bisa menggunakan ke dua-duanya baik komunikasi lisan maupun komunikasi tertiulis.dan juga perlu di perhatikan kepada sorang guru di dalam mengajarkan komunikasi lisan dan tertulis yaitu harus di sesuaikan dengan karakteristik dan tingkat kemampuan anak SD sehingga mereka lebih mudah mencerna dari penjelasan-penjelasan yang kita ajarkan.










TERIMAKASIH..!!!